Alisha Pika Pika Serangan Listrik

Itu dulu pas aku lagi nemenin Alisha main Lego kiloan yang sering ada di toko mainan di mal. Masa sebelum pandemi. Tahun 2019 apa ya? Aku pribadi sih ga terlalu suka Lego tapi namanya juga orang tua, yang penting anaknya hepi. Dan gratis. Istriku lagi kemana sih? Belanja supermarket kayaknya, apa lagi liat Miniso gitu. Bebas lah, kan rumah tangga demokratis kita.

Di sebelah kami ada anak perempuan ditemenin sama ibunya.

Si Ibu liat Alisha trus nanya, “Umur berapa anaknya?”.
Aku jawab umur dua.
“Ohh, sama dong”, kata si Ibu, “udah bisa ngapain aja?”
Hampir aku mau jawab jujur, oh udah bisa nyembur api dari mulut, trus keluar sinar laser dari mata, sama lagi belajar terbang dikit-dikit. Tapi nanti identitas Alisha sebagai keturunan kaiju ketahuan.

Jadilah aku jawab basa-basi aja dengan sok-sok nanya ke Alisha, “Tuh ditanyain udah bisa apa aja Al?”
Bocahnya sih cuek aja mainan, jadi ya engga jawab apa-apa. Ya betul itu, kamu main aja daripada terlibat urusan orang dewasa gini.
Eh, si Ibu yang nanya lagi. “Udah bisa berhitung?”.
Aku jawab udah, tapi masih sampe sepuluh belum bisa sampe tiga juta.
Si Ibu juga bilang, “Ohh, sama dong. Bisa Inggris juga hitungnya ini malah”.

Aku cuma senyum formalitas sama “Ooo” gitu. Biar cepet beres.
Soalnya aku ini orangnya pemalu sekali, jadi suka males ngobrol sama orang tak dikenal di mal. Lagian takut tiba-tiba ternyata Youtuber lagi nge-prank gitu kan.

Lanjutkan membaca

Ayah Kencing Berdiri, Alisha Kencing Berlari

Sejak Alisha umur 2 tahun, aku dan istriku sudah beberapa kali berencana melakukan toilet training untuk Alisha. Tau kan toilet training? Itu loh yang ngajarin anak buat lepas dari diapers dan bisa menggunakan toilet sendiri dengan baik dan benar. Lebay gak sih ginian aja diajarin? Ngajarin mah biasanya matematika, IPA, IPS, bahasa Urdu, bercocoktanam, berburu babi hutan, gitu-gitu ya. Lah ini mau pipis atau pupup aja sampe diajarin.

Perasaan dulu waktu aku balita ga sampe segitunya papi mamiku. Sekarang sih bisa Googling, nyari di Youtube, dll. Kalo jaman dulu mau toilet training gitu gimana nyari referensinya coba? Paling mentok kirim kartu pos ke Kak Seto selaku pelindung anak Indonesia. Nanya, Kak, ini anak saya cara megang burungnya udah bener belum, trus gimana biar pas nembak klosetnya sesuai norma yang berlaku, mohon masukannya, terimakasih.

Tapi belum kesampaian kasih toilet training, terus kami lupa karena lebih fokus memikirkan strategi pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi. Sampe akhirnya sebulan sebelum dia umur 3 tahun, kami putuskan mau mulai serius melakukan toilet training ini.

Lanjutkan membaca

Ulang Tahun? Di Rumah Aja!

Minggu lalu Alisha ulang tahun yang ketiga.

Biasanya kalo dia ulang tahun, kami selalu rayakan dengan pesta duniawi yang menghambur-hamburkan uang. Ya anak pejabat mah bebas. Tapi tahun ini karena sedang pandemi dan ada PSBB ya sudah kita putuskan di rumah aja.

Emang sih mal juga udah boleh buka. Tapi aku dan istriku termasuk yang cukup konservatif untuk urusan keluar rumah. Jadi kalo ga bener-bener perlu ya ga usah kemana-mana. Anak juga masih kecil belum akil balig gitu kan.

Istriku terakhir keluar rumah sekitar 4 bulan lalu. Rambutnya sampe udah gondrong banget kayak mas-mas seniman. Tapi cantik.
Coba dia keramasnya pake shampo sachet pasti sekali pake langsung selusin. Kebayang kan ke kamar mandinya bawa handuk sama shampo serenceng gitu dilingkerin di leher, kayak Rambo bawa peluru machine gun. Tapi cantik. Hahaha.

Alisha juga sama. Gak keluar rumah sejak 4 bulan lalu. Gak ke daycare juga dan gak bisa ketemu temen-temennya lagi. Sedih juga sih kalo misal diliatin foto temen-temennya, beberapa dia mulai agak lupa-lupa-inget. Ini baru daycare ya. Apalagi kalo kalian yang udah pada sekolah trus terpaksa school from home. Bisa-bisa pas balik ke sekolah, yang pacaran udah lupa pacarnya yang mana. Gitu gak sih?

Lanjutkan membaca

Dia Adalah Alishaku Tahun 2034

Itu adalah tanggal 25 Juli tahun 2034 jam 00.15.

Aku sedang mau sikat gigi, mau siap-siap tidur ketika tiba-tiba Sartini, robot asisten rumah tanggaku, menghampiri. “Juragan, ada tamu di luar, mencari non Alisha”. Emang itu robot fiturnya kita bisa pilih sendiri mau minta dipanggil apa. Itu aku iseng pilihnya ‘juragan’, tapi abis itu ga tau cara gantinya lagi gimana. Ya udah sampe sekarang dia memanggilku begitu.

Anyway.

Aku tidak terkejut sedikitpun ada yang mencari anakku tengah malam begini. Hari ini memang ulang tahun anakku. Pada masa kemajuan peradaban manusia ini pun ternyata masih ngetren ngasih kejutan ulang tahun tengah malem. Ckckck.

“Ya sudah, saya aja yang keluar. Jangan kasih tahu Alisha. Kamu istirahat aja sana”

“Siap Juragan!” Kemudian Sartini meluncur ke colokan untuk menge-charge diri sendiri.

Aku pun ke pekarangan rumah dan mendapati ada seorang anak muda. Mobil terbangnya diparkir dalam kondisi ngambang di dekat situ. Pas ngeliat aku keluar, dia langsung bilang, “Malam Om, maaf mengganggu,” sambil menganggukkan kepalanya gitu. Oh sopan santun juga.

“Malam. Coba perkenalkan dirimu, Nak! Formatnya nama, kelas, nomer absen, hobi, dan zodiak,” jawabku dengan suara yang wibawanya ditingkatkan 2 oktaf lebih tinggi.

“Hah? Serius Om?”

“Lah masak saya becanda tengah malem? Oya sekalian sini lihat kartu identitasmu untuk validasi”

Lanjutkan membaca

Kamu Apa Kabar?

Hai, hai.

Udah lama ya ga nulis di blog. Hahaha.

Kali ini lamanya beneran lama. Ga kayak pas nulis postingan “It’s Been A While” pas 2014 lalu. Itu baru dua bulan ga ngeblog udah lebay nulis gitu. Lha ini hampir empat tahun! Kalau masuk berita Line Today pasti judulnya semacam “Gempar! Empat Tahun Tidak Posting, Begini Nasib Yuwono Sekarang!”. Satu kategori sama Norman Kamaru Chaiya Chaiya gitu lah.

Kenapa lama ga ngeblog sih? Hmm, kalo menurut analisaku pribadi sih karena Instagram ya. Aku cukup sering nulis panjang lebar di caption akun Instagramku (@ywngsmn). Jadi kurang lebih nafsu menulisnya tersalurkan di situ. Ditambah kalo di IG kan responnya lebih instan ya, dari sisi likes dan comments. Yah, begitulah aku terlena candu dunia maya sosial media.

Trus kenapa mau ngeblog lagi sekarang? Nah. Kalo ini terus terang karena abis ini mau nulis agak panjang, yang udah pasti ga muat di caption Instagram. Ya betul. Abis ini aku mau promosi tawaran MLM yang pasti bisa menguntungkan saudara-saudari semua. Tinggal duduk dari rumah, kerja cukup 15 menit sehari, uang akan datang sendiri pada Anda!

Engga lah. Boong ding. Ya pokoknya mau posting yang panjang-panjang. Nanti liat aja ya.

Anyway.

Kalo diliat posting blog terakhirku itu 5 Oktober 2016. Pasti banyak sekali yang terjadi setelah itu. Nanti kita bahas satu-satu lah ya, ga usah urut juga. Emangnya tukang pijet. Tapi singkatnya, sekarang rumah tanggaku sudah lebih rame karena ada si kecil yang baru saja berusia tiga tahun. Wueee udah bapak-bapak. Pantesan becandaanku juga mulai ke arah dad jokes nih barusan. Hahaha.

Ya udah gitu dulu ya prelude-nya.

Btw, kamu sendiri apa kabar? 🙂

Wekkk

Kemarahan Seorang Istri

“INI TAS KERJAKU KAMU MASUKIN OPO MENEH???”

Begitulah sebuah pesan singkat yang cukup emosional dari istriku pada siang yang mendung itu.

“PASTI IKI ULAHMU!”

Dan dia pun mengirim sebuah foto.

yuwono-gusman-bekal-istri

Oh!

Iya. Itu kan emang aku yang masukin ke tasnya, tadi pagi-pagi setelah minum kopi dan cuci muka, sebagai tanda kasih sayang dan iseng.

“Iya, itu uang pendekar, buat kamu jajan hari ini”

“NGACOW!”

“Soalnya kalo pake duit kertas, takutnya duit gaib hasil penggandaan uang”

“NGACOOOWWW!”

“Wahahahaha”

“NAKAL BANGETTT!”

“Iya nakal banget”

“HAHAHAHA, DASAR!”

“Selain itu juga sayang banget”

“HAHAHAHAHAHAHA”

Dan begitulah kemarahan seorang istri berhasil ditaklukkan seorang suami.

Suatu Malam Dalam Sebuah Rumah Tangga

Itu adalah malam Selasa yang hujan dan macet.

Dan aku adalah seorang pria yang baru sampai rumah jam sepuluh malam dan pengen bikin Indomie.

Kemudian wanita yang cantik dan baik dan pintar dan istriku itu berkata, “Aku mau bikin sesuatu buat kamu, jangan ke dapur dulu!”.

Maka aku patuhi saja biar damai sejahtera.

Jadilah aku di kamar sendiri sambil cemas mendengar suara kelontengan di dapur yang niscaya diakibatkan oleh istriku.

Aku mau keluar pipis sebentar aja udah diteriakin, ” Jangan mendekat!!” gitu. Ya udah aku pipis di kasur aja, sekalian menandai wilayah. Gak ding, becanda lah. Kau kira aku pria dewasa macam apa.

Dan setelah menunggu sekitar setengah jam, akhirnya istriku datang masuk ke kamar sambil membawa piring diiringi nyanyian puji-pujian.

“Taraaaaaa…” gitu katanya.

Udah gatel aja mau aku jawab, “Basroooo…”.

Tapi gak jadi karena aku sudah terlanjur fokus sama makanan yang dibawanya. Nih ya fotonya, tak pamerin…

Lanjutkan membaca

Puisi Untuk Istri

Gara-gara abis nonton Ada Apa Dengan Cinta 2, itu istriku jadi minta dibuatin puisi.

“Bisa nggak, ngasih puisi kayak Rangga gitu?” tantangnya.

Sebagai suami berwatak ambisius, tentu saja kujawab bisa dong. “Puisi itu ya, intinya adalah tentang keindahan”

“Hahaha, gayamu”

“Ya betul. Puisi harus indah. Kalo gagah jadinya pulisi”

“Hahaha, polisi itu. Ya udah sana bikin”

Hah! Bukan Yuwono namanya kalo bikin puisi untuk istri aja gak mampu.

Ini sambutlah sayang, puisi dari suamimu.

Selamat menikmati.

Yuwono Gusman - puisi untuk istri

“Hahahahahahahahaha, ini mah kayak ngisi diary jaman SD dulu”

Ya itu dia cuma ketawa-tawa aja pas liat. Kirain bakal ngambek atau gimana gitu. Berarti apresiasi seninya anak itu bagus. Pantaslah menjadi istriku.

Good job.

Selamat malam.

Aku dan Dunia Otomotif

Itu adalah hari Sabtu yang masih merupakan bagian dari segenap jajaran long weekend di awal Mei 2016.
Pagi-pagi jam setengah delapan. Aku sudah berada di bengkel Auto2000 demi melakukan servis mobil.

FYI maksudnya bukan aku yang melakukan servis sendiri ya, tapi nyuruh masnya yang ada di bengkel. Kayak bos gitu lah aku, nyuruh-nyuruh. Tapi dengan sopan. Dan dengan uang. Lagian aku tidak menguasai ilmu mekanika kuantum, jadi sudah pasti tidak bisa nyervis mobil sendiri.

Kamu tau kan itu suka ada disuruh servis tiap mobilnya udah 10.000 km, 20.000 km, 30.000 km, dan seterusnya pokoknya kelipatan 10.000 km gitu lah.
Harus otomatis sadar dan menyerahkan diri dan mobil dan ongkos ke bengkel.
Maka menurut opiniku pribadi, harusnya nama bengkelnya diganti jadi Auto10000 aja, biar pas orang liat jadi keingat, oh, udah mau kelipatan 10.000 km, oh, udah harus servis.

Lanjutkan membaca

Kenangan Hari Kartini Era Orde Baru

Itu adalah 21 April, aku lupa tahun berapa pokoknya masih jaman dulu. Jaman Orde Baru.
Dan aku, oh waktu itu masih berwujud anak kecil, belum gagah dan menikah seperti sekarang.

Itu sedang ada acara peringatan Hari Kartini di playgroup Bimba tempat aku menuntut ilmu.
Jadi murid-murid di sekolah disuruh pake pakaian khas kedaerahan. Untuk lalu disuruh maju satu-satu ke atas panggung menunjukkan kebolehannya dalam bergaya dan dinilai oleh 3 juri yang terdiri dari pak guru, bu guru, dan orang tua murid.

Aku didandani oleh papi dan mami pake peci, baju batik, celana jeans, dan kemudian pake sarung dari selimut. Tak lupa dilukis kumis di wajahku. Entah itu menurut orang tuaku pakaian khas daerah mana.
Memang papi mamiku itu anti mainstream orangnya. Sip lah pokoknya.

Lanjutkan membaca