Tetapi Kekasihku Adalah S2

Ini soal kekasihku lagi.

Bagi kalian yang belum tau, kami dulu sama-sama kuliah S1 di sebuah kampus di Salatiga. Sebut saja inisialnya UKSW.

Kami beda fakultas sih. Dia ambil jurusan Teknologi Informasi. Sementara aku ambil Teknik Elektro yang terkenal susah itu dan kebetulan lulus dengan IPK 3,55. Tapi tak perlu lah prestasiku itu kau ketahui. Aku orangnya pantang untuk pamer kepandaian. Sombong itu namanya.

Setelah lulus, kekasihku itu, oh, dia itu anaknya sungguh rajin pangkal pandai. Maka dia pun lanjut ambil beasiswa S2 di luar negri, tepatnya di Taiwan. Aku awalnya kurang setuju. Kalian tahu sendiri kan Taiwan itu kayak gimana?? Kalo Wartawan itu kan orang yang pekerjaannya mewartakan berita. Kalo Sastrawan itu kan orang yang berkecimpung di dunia sastra. Nah kalo Taiwan? Idih.

Waktu itu kekasihku pun bertanya padaku, “Trus kamu dewe piye? Abis lulus mau ngapain?”. Yang pasti sih mau bersyukur. Abis itu mau bekerja menuntut harta.

“Gak mau nglanjutin S2?” Belum pengen. Belum ada nafsu ke arah sana. Nanti aja kalo uda kaya aku mau beli ijazah S2.

“Mboh ah..”

Ya udah jadinya kami pun mengalami masa-masa Long Distance Relationship itu.

***

Lanjutkan membaca